It was a full moon again (Friday August 8, 2014) at Tembi Rumah, Yogyakarta. Some Malaysian poets met with Indonesian poets to read their poems on the same stage. Some of them performed a beautiful musicalisation of their poetries which deserved to be appreciated. I participated in this event to read one of my newest poems entitled 'Momentum'. Here, I'd like to share the poem, and the pictures taken by Tegoeh Ranusastra.
: Jogja—Istanbul
malam ini bulan pecah serupa kembang api hari raya
berpasang-pasang mata menyaksikan segala yang lekas sirna
aku memanggilmu dari negeri rindu dendam
riuh oleh pesta, sirna oleh lupa
tahun demi tahun menempa jiwaku
hingga tiada kehilangan yang muram itu
hujan bisa turun tiba-tiba untuk lekas meninggalkan kita
tiap kali aku menepi, tiap itu pula tepian berjalan
maka biarkan saja basah tubuh ini sesekali
lalu memanggilmu dalam segala kelekasan ini
datanglah, datang pada panggilanku
menyaksikan kembang api itu
mengukiri detik-detik ini
sebelum bulan berganti baru
dan kita tak lagi saling tahu
2014
lalu memanggilmu dalam segala kelekasan ini
datanglah, datang pada panggilanku
menyaksikan kembang api itu
mengukiri detik-detik ini
sebelum bulan berganti baru
dan kita tak lagi saling tahu
2014