Showing posts with label performances. Show all posts
Showing posts with label performances. Show all posts

Sunday, November 16, 2014

MOMENTUM For A Night with Malaysian Poets in Yogya



It was a full moon again (Friday August 8, 2014) at Tembi Rumah, Yogyakarta. Some Malaysian poets met with Indonesian poets to read their poems on the same stage. Some of them performed a beautiful musicalisation of their poetries which deserved to be appreciated. I participated in this event to read one of my newest poems entitled 'Momentum'. Here, I'd like to share the poem, and the pictures taken by Tegoeh Ranusastra.


Retno Darsi Iswandari in 'Momentum'


MOMENTUM
                       : Jogja—Istanbul

malam ini bulan pecah serupa kembang api hari raya
berpasang-pasang mata menyaksikan segala yang lekas sirna
aku memanggilmu dari negeri rindu dendam
riuh oleh pesta, sirna oleh lupa

tahun demi tahun menempa jiwaku
hingga tiada kehilangan yang muram itu
hujan bisa turun tiba-tiba untuk lekas meninggalkan kita
tiap kali aku menepi, tiap itu pula tepian berjalan
maka biarkan saja basah tubuh ini sesekali
lalu memanggilmu dalam segala kelekasan ini
datanglah, datang pada panggilanku
menyaksikan kembang api itu
mengukiri detik-detik ini
sebelum bulan berganti baru
dan kita tak lagi saling tahu

2014


For further report on this event: http://www.esastraindo.com/malam-itu-di-tembi/


Friday, March 08, 2013

A Tribute to Umar Kayam and Koesnadi Hardjasoemantri



It was Wednesday night, 6th March 2013, Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH) UGM held a literary event called Negeri Para Mutan, a Tribute to Umar Kayam & Koesnadi Hardjasoemantri. Negeri Para Mutan showedcase a series of events celebrating the sixth anniversary of PKKH UGM. 

After being opened by Prof. Faruk HT, some dramatists including Sitoresmi Prabunigrat, Udik Supriyatna, Anes Prabu Sadjarwo and Meritz Hindra performed some of Umar Kayam's and GM Sudharta's short stories. There were also poetry performances for poems contained in Negeri Para Mutan's anthology. The anthology includes the works of Iman Budi Santosa, Rudi Yesus, Bambang Darto, Syam Candra, Teguh Ranusastra Asmara, Adjie S Mukhsin, Ulfatin Ch, Umi Kulsum, Retno Darsi Iswandari, Popy Dian Putranti, and Faruk HT.

I read one of my poems, entitled Pasar Malam, to pay tribute to a man I admire, Umar KayamHere, I'd like to share the poem. 

PASAR MALAM

kujejalkan carut-marut ke dalam bisingmu
peluit, dangdut, dan tawa hantu
segala yang bersahut-tubrukan
tiada yang kudengarkan
teriakan-teriakan masa silam
lampu-lampu menerobos satu sama lain
ada kegelapan dalam hatiku
yang tak ditembus siapa-siapa

aku memilih bianglala
roda hidup berputar kian kencang
untuk berhenti tiba-tiba
di sebuah sangkarnya kita
berteriak kencang pula
yang akan datang di sini, dicemaskan
seorang pengemudi mesin diam
sorot matanya tampak hampa
mungkin tak lagi abai pada kehilangan

berputar dan berputarlah bianglalaku
berputar dalam ketakutanku yang kian sirna
segalanya menjelma jual-beli
kau menggenggam karcis
dan aku mesti menggenggam uang
celakalah ia
yang mencari cinta ini malam

2012








Sunday, February 03, 2013

Under The Full Moon We Read Poems



It was a full moon in 2013, January 24. Tembi Rumah Budaya held an event called Sastra Bulan Purnama in  Yogyakarta. It was the seventeenth edition with a theme 'Penyair Empat Generasi Membaca Puisi' (poets of four generations read poems). I performed my poems with Bambang Darto (1970), Arahmaiani (1980), and Achmad Munjid (1990). Here, I'd like to share two of the poems I read, and some pictures taken by Kris Budiman and Apriadi Ujiarso.

Achmad Munjid
                                                               


Arahmaiani



Bambang Darto




JOGJA PARA PENYAIR

berapa juta puisi pernah lahir
berapa yang dibacakan
di sini, kota yang menahbiskan dirinya
dengan segala pintu yang terbuka

berapa kedai kopi
menjaga para penyair dari tidurnya
angkringan serta burjo
memelihara hidup siapa saja
di sini, kota yang memasangi lengannya
dengan sebuah arloji tua

yang datang tak perlu lekas pergi
yang pergi kembali kesekian kali
di sini, apa yang kaucari

buku-buku terbuka
bagai telapak tangan ibu
menunjukkanmu jalan hidup
senyum-senyum tersungging
bagai sungai menyuburkan jiwa
dan kata-kata berpendar
cahaya dari satu mata ke mata lain
menyalakan yang redup

di sini, apa yang kaucari
sebuah rumah hari tua
atau rahim yang melahirkanmu kembali?

2012




POHON NATAL

di bawah pohon natal
kaupanjatkan mimpi-mimpimu
lampu-lampu cerlang ribuan bintang
menembus dedaunan
bola-bola planet bergantungan pada tali hidup
lonceng-lonceng bergetar
memanggil yang pernah ada dan dicinta
segalanya ingin turun dan menari
sementara mimpi-mimpimu pelan mendaki

kau bernyanyi
kegembiraan buah anggur
menyambut penyelamat lahir di bumi
apa yang hendak diselamatkan
malam bagai penyusup lihai
kian cepat dan serupa saja

cemaramu bergoyang
seorang pemanah berdiri di puncaknya
apa yang hendak ditembaknya
penyusup itu, mimpi-mimpimu kah
atau bahaya yang mengitari
malam kian melesat
pasang habis seluruh mimpi
pasang pada ranting-ranting dan terus panjatkan

pasangkan pula hati berlubang ini
pada lengan malam kudusmu
pasangkan dengan hati-hati
agar ia pun berpendar
tumbuh memanjati tahun baru
bersama pohonmu

2012







Wednesday, January 02, 2013

Konvergensi Refleksi Puisi Hamdy Salad

On 24th October 2012, I made a collaboration with Barak Seni, Ugnius Baika (Lithuania), Adam Gruba and Justyna Gorowska (Poland) to perform our reflection of Hamdy Salad's poem entitled "Dari Kampung Yang Satu". Here, I'd like to share the pictures of our collaboration which were taken by Iabadiou Piko and Alvein Damardanto.
You can also listen to the sample of the poem reading collaboration by Ugnius and me at this linkhttps://soundcloud.com/ugnius-baika/poem-with-sounds-example



Barak Seni
                                                                       


Adam Gruba
                                                                         



Justyna


                                                                   



(after collaboration: Ugnius--Justyna--Adam--Hamdy--Retno--Sepa & Bayu Barak)