Oleh: Retno Iswandari
Dalam salah satu bagian novel Perempuan-Perempuan Haremku ini, “Syahrazad, Sang Raja, dan Kata-Kata” (Bab 2), Mernissi secara gamblang berkata bahwa dirinya terkejut mendapati beberapa pengamat Barat menganggap Syahrazad sebagai penghibur yang menceritakan kisah dengan kemasan menawan. Padahal bagi Mernissi dan orang-orang di lingkungannya, Syahrazad dianggap sebagai seorang pahlawan perempuan yang pemberani dan pemikir hebat yang menggunakan pengetahuan psikologisnya tentang manusia sebagai strategi untuk berjalan lebih cepat dan melompat lebih tinggi. (...)
Baca selengkapnya di:
kebun-makna: Info Buku: Perempuan-Perempuan Haremku
Dalam salah satu bagian novel Perempuan-Perempuan Haremku ini, “Syahrazad, Sang Raja, dan Kata-Kata” (Bab 2), Mernissi secara gamblang berkata bahwa dirinya terkejut mendapati beberapa pengamat Barat menganggap Syahrazad sebagai penghibur yang menceritakan kisah dengan kemasan menawan. Padahal bagi Mernissi dan orang-orang di lingkungannya, Syahrazad dianggap sebagai seorang pahlawan perempuan yang pemberani dan pemikir hebat yang menggunakan pengetahuan psikologisnya tentang manusia sebagai strategi untuk berjalan lebih cepat dan melompat lebih tinggi. (...)
Baca selengkapnya di:
kebun-makna: Info Buku: Perempuan-Perempuan Haremku