Oleh: Retno Iswandari
Dalam salah satu bagian novel Perempuan-Perempuan Haremku ini, “Syahrazad, Sang Raja, dan Kata-Kata” (Bab 2), Mernissi secara gamblang berkata bahwa dirinya terkejut mendapati beberapa pengamat Barat menganggap Syahrazad sebagai penghibur yang menceritakan kisah dengan kemasan menawan. Padahal bagi Mernissi dan orang-orang di lingkungannya, Syahrazad dianggap sebagai seorang pahlawan perempuan yang pemberani dan pemikir hebat yang menggunakan pengetahuan psikologisnya tentang manusia sebagai strategi untuk berjalan lebih cepat dan melompat lebih tinggi. (...)
Baca selengkapnya di:
kebun-makna: Info Buku: Perempuan-Perempuan Haremku
Dalam salah satu bagian novel Perempuan-Perempuan Haremku ini, “Syahrazad, Sang Raja, dan Kata-Kata” (Bab 2), Mernissi secara gamblang berkata bahwa dirinya terkejut mendapati beberapa pengamat Barat menganggap Syahrazad sebagai penghibur yang menceritakan kisah dengan kemasan menawan. Padahal bagi Mernissi dan orang-orang di lingkungannya, Syahrazad dianggap sebagai seorang pahlawan perempuan yang pemberani dan pemikir hebat yang menggunakan pengetahuan psikologisnya tentang manusia sebagai strategi untuk berjalan lebih cepat dan melompat lebih tinggi. (...)
Baca selengkapnya di:
kebun-makna: Info Buku: Perempuan-Perempuan Haremku
Keren
ReplyDeletesuwun
DeleteAda satu kutipan yang ingin aku jadikan sebagai komentarku untuk tulisanmu.
ReplyDelete"Aku tak ingin bertanya buku apa yang kamu baca semalam, atau kemarin, atau di hari-hari sebelumnya. Ucapan dan tulisanmu telah menjelaskannya."
:) membaca pembacaan..
DeleteBoleh saya pinjam bukunya? mencari kesana kemari tak kunjung ada. buku ini ingin saya jadikan bahan skripsi :)
ReplyDeletebukunya sudah berpindah tangan, entah dimana sekarang. menarik, selamat mengerjakan skripsi :)
Delete